Mengenali Kopi Liberika asal Kepulauan Meranti
Tetapi sayang, kopi yang kita jual ke Malaysia ini bukanlah cuma dipasarkan di pasar lokal Malaysia saja. Tapi juga di-export kembali sampai ke Eropa dengan pernyataan sebagai produk Malaysia,
Selatpanjang (ANTARA) – Sentral Kopi Liberika Meranti yang dibuat memakai Bujet Penghasilan dan Berbelanja Negara (APBN) disahkan pemakaiannya oleh Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, Selasa (5/10).
Simak Juga : Kopi Indonesia Terbaik Dan Ternikmat Di Okeplay777
Datang dalam pengesahan itu, Direktur Industri Kecil dan Menengah Pangan Furniture dan Bahan Bangunan Kementerian Perindustrian Riefky Yuswandi, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Riau Asrizal dan petinggi yang lain.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kepulauan Meranti Syahrilmengatakan pembangunan sentral kopiyang beradadi Dusun Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, itu dalam rencana untuk lakukan pemercepatan penebaran dan pemerataan pembangunan industri.
Sentral kopi ini diharap dapat memberi semangat dan kreasi untuk aktor usaha dalam tingkatkan produksi kopi. Ini searah dengan misi serta visi Bupati dan Wakil Bupati (Adil – Asmar) yaitu, membuat keproduktifan ekonomi warga.
“Arah dari pembangunan Sentral Kopi Liberika ini agar mempunyai ruangan yang ideal untuk memberikan dukungan kenaikan kualitas dan jumlah kopi,” tutur Syahril.
“Disamping itu untuk tingkatkan keproduktifan hasil olahan kopi, meluaskan jaringan marketing, memudahkan peningkatan, pembimbingan ke aktor usaha kopi dan membuat lapangan kerja untuk warga dan menambahkan PAD dari bidang perkebunan kopi,” terangnya kembali.
Pembangunan gedung dan ruangan produksi Sentral Kopi Liberika Meranti itu dibujetkan lewat Dana Peruntukan Khusus (DAK) APBN dan dikerjakan di tahun 2021 itu dengan bujet sejumlah Rp2.688.209.000.
Sementara untuk penyediaan mesin dan perlengkapan sentral sudah dikerjakan di tahun 2019 dengan bujet sejumlah Rp2.100.000.000. Adapun yang menerima faedah dari aktivitas pembangunan sentral ialah warga yang tergabung di bawah koperasi Kopi Liberika Meranti sekitar 25 barisan.
“Kesuksesan pembangunan Sentral Kopi Liberika ini tidak lepas dari support beragam faksi. Mudah-mudahan pembangunan Sentral Industri Kopi ini bawa perkembangan dan kemajuan ekonomi yang bagus terutamanya untuk warga Rangsang Pesisir,” bebernya.
Dalam peluang yang serupa, Direktur Industri Kecil dan Menengah Pangan Furniture dan Bahan Bangunan (IKM PFBB) Kementerian Perindustrian Riefky Yuswandi menjelaskan, Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan yang sekarang terdaftar capai 1,68 juta unit usaha atau 38,27 % dari keseluruhan unit usaha IKM. Ini pasti sudah memberi sumbangsih dalam perkembangan industri pangan nasional dan mainkan peranan penting dalam ekonomi Indonesia.
Dia menjelaskan Indonesia sebagai negara paling besar keempat yang menghasilkan biji kopi sesudah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Pada 2020, produksi biji kopi Indonesia capai 773,4 ribu ton, dalam jumlah export biji kopi sejumlah 375,7 ribu ton, bertambah 5,58 % dibanding di tahun 2019. Adapun secara nilai, export biji kopi di tahun 2020 memberi devisa sejumlah 809,tujuh juta dolar AS, alami pengurangan sekitaran 7,23 % dibanding tahun awalnya.
Sebagai pernyataan akan kopi ciri khas Indonesia, sekarang ini sudah tercatat 32 Tanda-tanda Geografis (IG) kopi, di mana satu diantaranya ialah Kopi Liberika Rangsang Meranti yang dari Kabupaten Kepulauan Meranti, Propinsi Riau, yang sudah mendapatkan sertifikasi IG semenjak tahun 2016. Dalam pada itu varietaskopijenis liberika asal Pulau Rangsang itu juga dilepaskan yang dikasih namaLiberoitKompositMeranti.
“Antara supremasi kopi tipe arabika dan robusta dalam perincian kopi bersertifikasi IG, Kopi Liberika Rangsang Meranti bersama Kopi Liberika Tunggal Jambi sanggup memperlihatkan kualitas dan cita-rasa kopi liberika yang sanggup berkompetisi dengan kopi tipe arabika dan robusta,” ungkapkan Riefky Yuswandi.
Berkenaan program revitalisasi dan pembangunan sentral IKM lewat proses DAK, ikat Riefky, sudah dikerjakan semenjak tahun 2016 lalu s/d sekarang ini. Tanggapan wilayah pada program ini benar-benar hebat, di mana ini bisa disaksikan dengan makin bertambahnya wilayah yang ajukan proposal dari tahun ke tahun.
Tetapi karena kebatasan bujet yang dipunyai pemerintahan karena itu tidak seluruhnya wilayah yang menyarankan proposal berkaitan revitalisasi dan pembangunan sentral bisa disepakati. Makin tahun mekanisme penilaian proposal makin ketat dan memiliki sifat beauty contest.
“Karena ada penghematan bujet di tahun 2020 lalu karena wabah COVID-19, aktivitas ini sempat alami penangguhan penuntasannya. Dan pada akhirnya, sukur Alhamdulillah kita bisa menuntaskan revitalisasi sentral IKM kopi Liberika ini di tahun 2021,” katanya.
“Keseluruhan bujet untuk program revitalisasi sentral ini ialah sejumlah Rp5,39 miliar yang dipakai untuk pembangunan ruangan produksi, penyediaan mesin dan perlengkapan pemrosesan kopi, perlengkapan laboratorium mini, dan perlengkapan ruangan power,” bebernya kembali.
Sementara Bupati Adil mengatakan, sekarang ini kopi Liberika sudah jadi kekuatan sumber daya alam untuk mengangkat ekonomi warga Meranti dari bidang perkebunan, sesudah sagu, kelapa dan pinang.
Karakter dan kekhasan yang dipunyai oleh kopi liberika Meranti seperti wewangian yang unik, wujud buah yang semakin besar dan aman untuk lambung bila dimakan jadikan harga jual kopi ini bertambah dan disukai pasar lokal atau luar negeri.
Sekarang ini kebutuhan pasar dari Malaysia atas kopi Liberika Meranti ini sudah berawal sekitaran tahun 1985. Bahkan juga semenjak tahun 1990, 80 % hasil perkebunan kopi Liberika ini dipasarkan ke Malaysia melalui aktivitas lintasi batasan.
“Tetapi sayang, kopi yang kita jual ke Malaysia ini bukanlah cuma dipasarkan di pasar lokal Malaysia saja. Tapi juga di-export kembali sampai ke Eropa dengan pernyataan sebagai produk Malaysia. Ini tentu saja harus jadi perhatian kita bersama, bagaimana kopi Liberika Meranti ini dapat memasuki pasar internasional itu,” kata Adil.
Bupati menghargai ke Warga Perduli Kopi Liberika Rangsang Meranti (MPKLRM). Instansi yang tumbuh atas dasar kesamaan misi serta visi untuk jaga keunikan dan kualitas produksi kopi Liberika Rangsang Meranti.
“Saya sampaikan penghargaan ke teman-teman Disdagperinkop-UKM Kepulauan Meranti yang melakukan tindakan atas nama Pemkab untuk menolong memberikan fasilitas dan sebagai koordinator ekstensi tangan warga dalam memperoleh beragam program pemerintahan pusat dan propinsi dalam rencana peningkatan Kopi Liberika Meranti,” ujarnya.